Pemicu tulisan ini adalah pertanyaan seorang teman yang memiliki online shop.Dia ingin tahu, kenapa foto-foto produk yang dibuatnya tampil kurang
maksimal dibandingkan dengan foto-foto yang ditampilkan di situs lain,
padahal kamera yang digunakan sama-sama kamera poket 10 MP. Biasanya,
jika ada pertanyaan seperti ini, saya akan memberi jawaban singkat dan
mempersilakan untuk membaca detail lebih lanjut di blog ini.
Setelah
membandingkan foto0foto yang dimaksud, saya lihat masalahnya ada pada
pencahayaan. Dan ternyata soal tulisan tentang pencahayaan di blog ini
juga masih kurang. Masalahnya, pembahasan soal cahaya ini akan
memerlukan ribuan halaman. Jadi saya pikir, saya akan tuliskan dasarnya
saja, sedangkan untuk detail pendukungnya, saya akan kumpulkan semua
referensi yang saya punya dalam sebuah CD khusus yang berisi e-book
& video tutorial tentang cahaya & pencahyaan.
Istilah fotografi adalah gabungan 2 kata bahasa Yunani phos (cahaya) dan graphe (garis atau gambar). Jadi faktor cahaya (light) memegang peran penting dalam fotografi. Sebuah
foto akan tampak indah jika mendapat cahaya yang cukup bagus. Semua
setting yang kita lakukan dalam aperture, shutter speed dan ISO
sebenarnya merujuk pada usaha untuk mendapatkan cahaya yang cukup.
Cahaya
yang seperti apa yang diharapkan dalam sebuah pemotretan sebetulnya
sangat bergantung pada kesan apa yang ingin ditimbulkan dan bagaimana
komposisi yang diharapkan dari cahaya & bayangan dalam foto.
Untuk awal, yang harus diperhatikan dari cahaya adalah:
1. Intensitas, seberapa kuat cahaya tersebut. Cahaya yang sangat kuat akan menimbulkan bayangan yang jelas (harsh) sedangkan cahaya yang lemah akan menimbulkan bayangan yang lembut (soft).
Pada pemotretan di luar ruang, cahaya alami (matahari) akan tersedia
sejak terbit matahari (skitar 05.00) hingga senja (sekitar 18.00),
adapun cahaya dengan intensitas tinggi akan diperoleh pada 09.00-15.00.
2. Arah datang cahaya, ini akan berpenguh pada metering dan komposisi hilight & shadow
pada obyek. Arah datang cahaya secara jelas akan mempengaruhi arah dan
ukuran bayangan. Pada pemotretan model, arah datangnya cahaya juga
memperngaruhi ekspresi model.
3. Spektrum,
atau banyaknya ‘warna’ yang terkandung dalam cahaya. Cahaya matahari
yang berwarna putih kekuningan sebetulnya merupakan gabungan dari banyak
spektrum warna, beberapa di antaranya mungkin anda ingat sebagai
jajaran warna pelangi mejikuhibniu, tapi sebetulnya spektrum cahaya matahari lebih luas dari itu.
Adapun sumber pencahayaan dalam pemotretan dapat dibagi menjadi:
1. Available light (ambient),
yaitu cahaya yang ada atau tersedia pada saat pemotretan, baik berupa
cahaya alami (sinar matahari) maupun cahaya buatan seperti lampu atau
lilin yang tidak dikhususkan untuk tujuan pemotretan
2. Artificial light, yaitu cahaya yang sengaja diadakan untuk tujuan pemotretan. Pencahayaan tipe ini dibedakan lagi menjadi 2 macam, yaitu:
(1) Continuous source, yaitu sumber cahaya yang terus menerus menyala, misalnya lampu spot (studio light)
(2) Uncontinuous source, yaitu sumber cahaya yang hanya menyala sesaat saat pemotretan, biasanya berupa flash/ blitz
Pembahasan masing-masing akan dibahas dalam tulisan berikutnya. Sabar ya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar