Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan At-Tirmidzi disebutkan: “Ketahuilah,
yang sudah dikenal di kalangan seluruh pemeluk Islam sepanjang masa
bahwa di akhir zaman pasti muncul seorang dari ahlul bait (keluarga Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang membela agama dan menebarkan
keadilan, serta diikuti oleh muslimin. Ia juga menguasai
kerajaan-kerajaan Islam. Ia dijuluki Al-Mahdi. Juga tentang keluarnya
Dajjal serta tanda-tanda kiamat sesudahnya yang terdapat dalam kitab
Shahih, muncul setelahnya. Dan bahwa kemunculan ‘Isa juga setelahnya,
kemudian beliau membunuh Dajjal. Atau ‘Isa turun setelahnya lalu
membantunya untuk membunuh Dajjal kemudian bermakmum kepada Mahdi dalam
shalatnya.” (Kitabul Fitan Bab Ma Ja`a fil Mahdi)
At-Tirmidzi rahimahullahu meriwayatkan dari Zir bin Abdillah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي
“Dunia tidak akan lenyap hingga seorang dari keluargaku menguasai bangsa Arab. Namanya sesuai dengan namaku.”
(HR. At-Tirmidzi no. 2230, Kitabul Fitan Bab Ma Ja`a fil Mahdi, 4/438
dan beliau mengatakan: “Hasan shahih.” Demikian pula yang dikatakan
Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi)
Dari sini, berarti munculnya Al-Imam Al-Mahdi adalah di akhir zaman
sekaligus mengawali tanda-tanda besar akan datangnya kiamat. Namun
sebagian ulama sempat ragu, apakah Mahdi ini sebagai awal tanda yang
besar atau tanda yang lain. Sebagian ulama menyatakan dengan yakin bahwa
Mahdi sebagai tanda pertama, lalu berturut-turut datang tanda yang
lain. Di antara yang menyebutkan dengan tegas yang demikian adalah
Muhammad Al-Barzanji rahimahullahu (wafat 1103 H). Beliau mengatakan
dalam bukunya Al-’Isya`ah li Asyrath As-Sa’ah: “Bab Ketiga,
tanda-tanda besar dan tanda-tanda yang dekat, yang setelahnya tibalah
hari kiamat, dan itu juga banyak. Di antaranya Al-Mahdi, dan itu yang
pertama.” (dinukil dari ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Atsar fil Mahdi Al-Muntazhar)
Adapun Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Munculnya, nanti di
akhir zaman. Dan saya kira, keluarnya adalah sebelum turunnya ‘Isa bin
Maryam, sebagaimana ditunjukkan oleh hadits-hadits yang berkaitan dengan
hal itu.”
Masa Kekuasaannya
Terdapat dalam Sunan At-Tirmidzi:
إِنَّ فِي أُمَّتِي الْمَهْدِيَّ يَخْرُجُ يَعِيْشُ خَمْسًا
أَوْ سَبْعًا أَوْ تِسْعًا -زَيْدٌ الشَّاكُّ- قَالَ: قُلْنَا: وَمَا
ذَاكَ؟ قَال: سِنِيْنَ.
“Sesungguhnya pada umatku ada Al-Mahdi. Ia muncul, hidup
(berkuasa) 5 atau 7 atau 9.” –Zaid (salah seorang rawi/periwayat) ragu–.
Abu Sa’id mengatakan: “Apa itu?” Beliau menjawab: “Tahun.”
يَكُوْنُ فِي أُمَّتِي الْمَهْدِيُّ إِنْ قُصِرَ فَسَبْعٌ وَإِلاَّ فَتِسْعٌ
“Akan datang pada umatku Al-Mahdi, bila masanya pendek maka 7 tahun, kalau tidak maka 9 tahun.” (HR. Ibnu Majah no. 4083)
Dengan perbedaan riwayat ini, maka Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Ini menunjukkan bahwa paling lama masa tinggal (kekuasaan)-nya adalah 9 tahun, dan sedikitnya 5 atau 7 tahun.” (An-Nihayah Fil Malahim wal Fitan, 1/18, Program Maktabah Syamilah)
Sementara Al-Mubarakfuri mengatakan: “Yakni, keraguan itu berasal
dari Zaid. Sementara dari shahabat Abu Sa’id dalam riwayat Abu Dawud:
‘dan menguasai selama 7 tahun’ tanpa keraguan. Demikian pula dalam
hadits Ummu Salamah dalam riwayat Abu Dawud dengan lafadz ‘maka dia
tinggal selama 7 tahun’ tanpa keraguan. Maka riwayat yang tegas lebih
dikedepankan daripada yang ragu.” (Tuhfatul Ahwadzi, 6/15, Program Maktabah Syamilah)
referensi : http://kaahil.wordpress.com/2012/10/01/kisah-imam-mahdi-yang-benar-siapa-nama-nasab-al-imam-al-mahdi-sejarah-imam-mahdi-ciri-fisik-imam-mahdi-waktu-asal-kemunculankedatangan-imam-mahdi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar