Nama beliau adalah Muhammad atau
Ahmad bin Abdullah. Seperti dalam hadits yang lalu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam menyebutkan: “Namanya sesuai dengan namaku, dan nama ayahnya sesuai
dengan nama ayahku.”
Dia dari keturunan Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam, di mana disebutkan dalam riwayat: “Dari ahli baitku.”
(HR. Abu Dawud, no. 4282 dan 4283). Dalam riwayat lain: “Dari keluarga
terdekatku (‘itrah-ku).” (HR. Abu Dawud, no. 4284). Dalam riwayat lain: “Dariku.”
(HR. Abu Dawud no. 4285) dari jalur perkawinan ‘Ali bin Abu Thalib dan
Fathimah bintu Rasulillah. Sebagaimana dalam hadits yang lalu dikatakan: “Seseorang
dari keluargaku” dan “dari anak keturunan Fathimah.” (HR. Abu Dawud no.
4284)
Oleh karenanya, Ibnu Katsir
rahimahullahu mengatakan: “Dia adalah Muhammad bin Abdillah Al-‘Alawi
(keturunan Ali) Al-Fathimi (keturunan Fathimah) Al-Hasani (keturunan Al-Hasan).
Allah Subhanahu wa Ta’ala memperbaikinya dalam satu malam yakni memberinya
taubat, taufik, memberinya pemahaman serta bimbingan padahal sebelumnya tidak
seperti itu.” (An-Nihayah fil Malahim wal Fitan, 1/17, Program Maktabah
Syamilah)
Di antara sifat fisiknya adalah
sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abu Dawud (no. 4285) dan yang lain:
أَجْلَى الْجَبْهَةِ Artinya, “Tersingkap rambutnya dari arah kepala bagian
depan,” atau “Dahinya lebar.”
أَقْنَى اْلأَنْفِ “Hidungnya mancung, ujungnya tajam, bagian tengahnya agak
naik.”
Al-Qari mengatakan: “Maksudnya,
beliau tidak pesek, karena yang demikian adalah bentuk yang tidak disukai.”
referensi : http://kaahil.wordpress.com/2012/10/01/kisah-imam-mahdi-yang-benar-siapa-nama-nasab-al-imam-al-mahdi-sejarah-imam-mahdi-ciri-fisik-imam-mahdi-waktu-asal-kemunculankedatangan-imam-mahdi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar