Di antara sifat Al-Mahdi adalah bahwa ia menebar keadilan dan
melenyapkan kedzaliman serta keculasan. Sebagaimana tersebut dalam
hadits: “Memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi
dengan kezhaliman.” (HR. Abu Dawud no. 4282, 4283, 4285)
Sehingga disebutkan dalam hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
يَكُوْنُ فِي أُمَّتِي الْمَهْدِيُّ إِنْ قَصَرَ فَسَبْعٌ
وَإِلاَّ فَتِسْعٌ فَتَنْعَمُ فِيْهِ أُمَّتِي نِعْمَةً لَمْ يَنْعَمُوا
مِثْلَهَا قَطُّ تُؤْتَى أُكُلَهَا وَلاَ تَدَّخِرُ مِنْهُمْ شَيْئًا
وَالْمَالُ يَوْمَئِذٍ كُدُوْسٌ فَيَقُوْمُ الرَّجُلُ فَيَقُوْلُ: يَا
مَهْدِيُّ أَعْطِنِي. فَيَقُولُ: خُذْ
“Akan datang pada umatku Al-Mahdi bila masanya pendek maka tujuh
tahun, kalau tidak maka 9 tahun. Maka umatku pada masa itu diberi
kenikmatan dengan kenikmatan yang tidak pernah mereka rasakan yang
semacam itu sama sekali. Mereka diberi rizki yang luas. Mereka tidak
menyimpan sesuatu pun. Harta saat itu berlimpah sehingga seseorang
bangkit dan mengatakan: ‘Wahai Mahdi, berilah aku.’ Diapun menjawab:
‘Ambillah’.” (Hasan, HR. Ibnu Majah no. 4083, Kitabul Fitan Bab
Khurujul Mahdi, 4/412, dan Al-Hakim no. 8739. Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullahu menghasankannya)
Dalam riwayat At-Tirmidzi disebutkan:
فَيَجِيْءُ إِلَيْهِ رَجُلٌ فَيَقُوْلُ: يَا مَهْدِيُّ،
أَعْطِنِي، أَعْطِنِي. قَالَ: فَيَحْثِي لَهُ فِي ثَوْبِهِ مَا اسْتَطَاعَ
أَنْ يَحْمِلَهُ
“Sehingga datang kepadanya seseorang seraya mengatakan: ‘Wahai
Mahdi, berilah aku, berilah aku.’ Nabi mengatakan: “Maka Mahdi
menuangkan untuknya di pakaiannya sampai ia tidak dapat membawanya.”
Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Di masanya, buah-buahan
banyak. Tanam-tanaman lebat, harta benda melimpah. Penguasa benar-benar
berkuasa, agama menjadi tegak, musuh menjadi hina, kebaikan terwujud di
masanya terus-menerus.” (An-Nihayah Fil-Malahim 1/18, Program Maktabah
Syamilah)
Dalam riwayat Al-Hakim, disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَخْرُجُ فِيْ آخِرِ أُمَّتِي الْمَهْدِيُّ يُسْقِيْهِ اللهُ
الْغَيْثَ، وَتُخْرِجُ اْلأَرْضُ نَبَاتَهَا، وَيُعْطِي الْمَالَ صِحَاحًا،
وَتَكْثُرُ الْمَاشِيَةُ وَتَعْظُمُ اْلأُمَّةُ، يَعِيْشُ سَبْعاً أَوْ
ثَمَانِيًا – يَعْنِيْ حِجَجًا -
“Muncul di akhir umatku Al-Mahdi. Allah menyiramkan hujan,
sehingga bumi mengeluarkan tanamannya. Ia membagi harta secara merata.
Binatang ternak semakin banyak, umat pun menjadi besar. Ia hidup selama 7
atau 8 –yakni tahun–.” (HR. Al-Hakim, Kitabul Fitan wal Malahim
no. 8737. Beliau mengatakannya sebagai hadits yang shahih sanadnya, dan
disepakati oleh Adz-Dzahabi dan Ibnu Khaldun. Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullahu mengatakan: “Sanadnya shahih.” Lihat Ash-Shahihah, 4/40,
hadits no. 1529)
referensi : http://kaahil.wordpress.com/2012/10/01/kisah-imam-mahdi-yang-benar-siapa-nama-nasab-al-imam-al-mahdi-sejarah-imam-mahdi-ciri-fisik-imam-mahdi-waktu-asal-kemunculankedatangan-imam-mahdi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar